ST.AISYAH ;)
UNTUKMU WANITAKU.....
Dari kekasih yang tak sempat kau miliki.. !!
Perempuanku..... sekian lama kau rebah dalam kebimbanganmu, setelah jauh engkau bermimpi dalam kepalsuan itu. Sejenak bebas kau telah arungi duniamu, Tidakkah kau lelah?? Tidakkah kau letih, penat dan jenuh?? dengan segala yang kau lalui??
Perempuanku..... Hidupmu bukan untuk dirimu sendiri, jiwamu pun bukan semata milikmu, Ragamupun bukanlah putaran waktu.
Tidakkah kaumerasa hidupmu tak harus sempurna. Mampukah kau membawa jiwamu yang telah terlena. Haruskah kau menuruti gerak ragamu yang semakin rapuh dalam pilunya, tak perlu engkau terus bersembunyi dibalik tirai senyummu dan mata indahmu itu.
Kembalilah sayang... Hidupmu tak harus sempurna.
Kembalilah sayang... Jiwamu tak boleh terus terlena.
Kembalilah pesona... kembali padaku. karena jiwa ini masih merindukanmu.
Kembalilah dalam dekapanku... karena jiwa ini masih menginginkanmu.
Karena engkau masih perempuanku, walau kutahu ragamu tak akan pernah menjadi milikku. !!
Dariku yang tak bisa
milikki. !!
semua tentangku,dia dan kau
Senin, 02 September 2013
Minggu, 01 September 2013
ST.AISYAH ;)
Tidak semua yang kutulis adalah tentang perasaanku, dan tidak semua perasaanku selalu tertulis di sini.
MASIHKA KAMU ADA,,, CINTA???
Pelukkanmu di malam itu begitu terasa berbeda, ada yang lain dari dadamu yang tak lagi kurasa. inikah pertanda? Aku mulai khawatir, kumenepis perasaan itu mencoba menikmati malam denganmu. Tetap saja ada perasaan tak nyaman dari lubuk hatiku.
Tak banyak ucap kata yang kita lontarkan, selain hanya melampiaskan rasa rindu yang jujur, aku tak begitu menyukainya. Malam itu kau begitu menikmati malam kita, tanpa peduli ada yang aneh dari sikapmu dan sikapku. Tiba-tiba saja kau mengabaikanku setelah puas kau jelajahi gelapnya malam bersamaku. kau kenapa cinta? apakah malam ini, tak begitu mengobati rindumu padaku? Aahk,,, lagi-lagi aku tak seberani itu bertanya, bukan?
Kau menyuruhku, menonton laptopmu seorang diri, kau dimana? tidakkah kau dengar panggilanku, aku memanggilmu Cinta? aku ingin kau disini, disampingku menemaniku sambil memelukku, bukankah kau tahu, aku sangat suka ketika kau memelukku dari belakang atau saat kau memelukku dan mengangkat tubuhku sambil berputar-putar yang diakhiri kecupan manismu. Kau tak lagi semesra dulu, septemberku. apa ini karena mei? menurutku tidak, ini karena aku yang bersalah oktober 2012 lalu, iya kan?
Satu hal yang tak pernah berubah, kau selalu bertanya saat kita berada di awang-awang tepatnya puncak dari kerinduan kita. kau selalu ingin tahu apa yang kurasakan, saat Rindu kita telah mencapai puncaknya, Benar, cinta, itukah kamu? tapi, lagi-lagi kau berbeda, biasanya, kau tak ingin aku terluka kesakitan, Tapi kali ini kau begitu membuatku tak mampu berkata apa-apa.
Biasanya, kau selalu ingin tidur dalam pelukanku, kali ini tak biasanya kau melepas pelukanku dan membiarkanku menggigil kedinginan malam itu, Sekali lagi kau meninggalkanku dalam dunia mimpi, kau tinggalkanku, sementara matamu indah terpejam, tahukah kamu, aku tak tidur semalam suntuk? pedulikah kamu, kepalaku pusing karena tak terpejam semalaman?
Kamu tak pernah ingin tahu lagi, apa yang kurasa malam itu, yang kutahu tidurmupun, tak nyenyak bukan? Malam itu aku sudah tak bisa mendeskripsikan apa-apa lagi. Bahkan hingga adzan subuh menggema di tempatmu dan aku bersama. Hingga fajar hendak menyambut mentari Rupanya kita masih menuntaskan Rindu itu, dan lagi aku merasa ketidaknyamanan, padahal jelas kutahu jawabanya, karena masing-masing perasaan kita telah ada yang berubah. Benar, masih bisakah kusebut kau cinta? sementara masing-masing hati kita menyebut sosok lain.
Tapi cinta, perasaan ini dominan terhadapmu. Katamu sembuhkan dulu luka itu agar tak ada benci yang menjalar kemudian hari. Tapi luka itu mungkin tak kan pernah sembuh. Apa perasaanmu, cinta? masihkah kau membenciku dengan sejuta kata-kata kasarmu yang menyuruhku melupakan kenangan abstrak kita? yang denga bangganya, kau sebut dirimu sendiri ''Orang yang membuatku terluka''
Tidak semua yang kutulis adalah tentang perasaanku, dan tidak semua perasaanku selalu tertulis di sini.
MASIHKA KAMU ADA,,, CINTA???
Pelukkanmu di malam itu begitu terasa berbeda, ada yang lain dari dadamu yang tak lagi kurasa. inikah pertanda? Aku mulai khawatir, kumenepis perasaan itu mencoba menikmati malam denganmu. Tetap saja ada perasaan tak nyaman dari lubuk hatiku.
Tak banyak ucap kata yang kita lontarkan, selain hanya melampiaskan rasa rindu yang jujur, aku tak begitu menyukainya. Malam itu kau begitu menikmati malam kita, tanpa peduli ada yang aneh dari sikapmu dan sikapku. Tiba-tiba saja kau mengabaikanku setelah puas kau jelajahi gelapnya malam bersamaku. kau kenapa cinta? apakah malam ini, tak begitu mengobati rindumu padaku? Aahk,,, lagi-lagi aku tak seberani itu bertanya, bukan?
Kau menyuruhku, menonton laptopmu seorang diri, kau dimana? tidakkah kau dengar panggilanku, aku memanggilmu Cinta? aku ingin kau disini, disampingku menemaniku sambil memelukku, bukankah kau tahu, aku sangat suka ketika kau memelukku dari belakang atau saat kau memelukku dan mengangkat tubuhku sambil berputar-putar yang diakhiri kecupan manismu. Kau tak lagi semesra dulu, septemberku. apa ini karena mei? menurutku tidak, ini karena aku yang bersalah oktober 2012 lalu, iya kan?
Satu hal yang tak pernah berubah, kau selalu bertanya saat kita berada di awang-awang tepatnya puncak dari kerinduan kita. kau selalu ingin tahu apa yang kurasakan, saat Rindu kita telah mencapai puncaknya, Benar, cinta, itukah kamu? tapi, lagi-lagi kau berbeda, biasanya, kau tak ingin aku terluka kesakitan, Tapi kali ini kau begitu membuatku tak mampu berkata apa-apa.
Biasanya, kau selalu ingin tidur dalam pelukanku, kali ini tak biasanya kau melepas pelukanku dan membiarkanku menggigil kedinginan malam itu, Sekali lagi kau meninggalkanku dalam dunia mimpi, kau tinggalkanku, sementara matamu indah terpejam, tahukah kamu, aku tak tidur semalam suntuk? pedulikah kamu, kepalaku pusing karena tak terpejam semalaman?
Kamu tak pernah ingin tahu lagi, apa yang kurasa malam itu, yang kutahu tidurmupun, tak nyenyak bukan? Malam itu aku sudah tak bisa mendeskripsikan apa-apa lagi. Bahkan hingga adzan subuh menggema di tempatmu dan aku bersama. Hingga fajar hendak menyambut mentari Rupanya kita masih menuntaskan Rindu itu, dan lagi aku merasa ketidaknyamanan, padahal jelas kutahu jawabanya, karena masing-masing perasaan kita telah ada yang berubah. Benar, masih bisakah kusebut kau cinta? sementara masing-masing hati kita menyebut sosok lain.
Tapi cinta, perasaan ini dominan terhadapmu. Katamu sembuhkan dulu luka itu agar tak ada benci yang menjalar kemudian hari. Tapi luka itu mungkin tak kan pernah sembuh. Apa perasaanmu, cinta? masihkah kau membenciku dengan sejuta kata-kata kasarmu yang menyuruhku melupakan kenangan abstrak kita? yang denga bangganya, kau sebut dirimu sendiri ''Orang yang membuatku terluka''
Langganan:
Postingan (Atom)